Sejarah Peristiwa Fathu Mekkah
Penulis: Citra Ramadhani*
Peristiwa fathu mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 M tepatnya 10 ramadhan 8 H,Dimana Nabi muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju mekkah dengan tujuan untuk memperluas wilayah islam di mekkah tanpa adanya pertumpahan darah dan menghancurkan patung berhala yang ada di sekitar ka’bah.
Awal mula terjadinya peristiwa fathu mekkah karen bermula dari pengkhinatan atas perjanjian yang dibuat oleh Rasulullah kepada kaum Kafir Mekkah. Perjanjian yang dilanggar ialah perjanjian Hudaibiyah yang terjadi pada tahun 8 Hijriyah.
(Baca juga: Radhar Panca Dahana, Cerpenis Indonesia)
Perjanjian tersebut bisa dikatakan atas inisiatif kaum kafir quraisy, bahkan isi perjanjian tersebut secara kasat mata lebih menguntungkan kaum kafir Quraisy daripada umat Muslim, tetapi Rasulullah dengan pandangan tajam kedepan menerima perjanjian tersebut dan tetap mengikuti aturan yang dibuat oleh kaum kafir Quraisy. Perjanjian yang dibuat oleh kaum kafir quraisy lalu merekalah yang melanggarnya .
Dari situ Pengkhianatan tersebut tidak bisa ditoleransi oleh Nabi Muhammad Saw, karena sudah sangat melukai umat Islam. Maka Rasulullah Saw melakukan tindakan akhir ke Mekkah agar tidak terulang lagi pembangkangan-pembangkangan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy. Fathu Mekkah ini terbukti membuat efek jera bagi kaum kafir Quraisy. Lalu nabi muhammad berangkat bersama 10.000 pasukannya ke kota mekkah .dan pada akhirnya Nabi muhammad memimpin pasukan tersebut setelah sampai di Dzu Thuwa beliau membagi pasukannya menjadi 3 bagian masing-masingnya adalah:
1.Khalid bin Walid memimpin pasukan untuk memasuki Mekkah dari bagian bawah,
2.Zubair bin Awwam memimpin pasukan memasuki Mekkah bagian atas dari bukit Kada’, dan menegakkan bendera di Al-Hajun,
3.Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan dari tengah-tengah lembah hingga sampai ke Mekkah. Menurut pendapat lain, empat bagian pasukan, bagian yang keempat dipimpin oleh
4.Sa’ad bin ‘Ubadah memimpin orang madinah supaya memasuki Mekkah dari arah sebelah barat.
(Baca juga: Nina, Gadis Kecil Asal Gresik Jadi Aktivis Microplastik)
Dengan mudah pasukan umat muslim memasuki kota makkah tanpa ada perlawanan dari suku Quraisy yang sungguh berarti,ada perlawana sedikit dari pasukan ikrimah suhail dan shafwan namun bisa di atasi oleh pasukan yang di pimpin khalid bin walid.Setelah itu Nabi muhammad beserta pasukannya menginjakkan kakinya kembali di kota ini dan langsung melaksanakan thawaf sebanyak tujuh kali.usai melaksakan thawaf nabi muhammad dan pasukannya langsung melaksanakn misi selanjutnya yakni menghancurkan patur berhala yang ada di dalam dan di sekeliling ka’bah.Sembari menghancurkan berhala yang ada di dalam dan disekitar ka’bah nabi muhammad melantunkan ayat suci Al-qur’an yaitu surah Al-isro’ ayat 81 yang Artinya : Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.
Itulah sejarah singkat yang dapat kita pelajari dan dapat kita ambil hikmahnya dari peristiwa fathu mekkah. (cit/jai)
Penulis merupakan siswa kelas X PK 2 MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik
Editor oleh Achmad Syuja’I (Guru Bahasa Indonesia SMK Nuris Jember)
Sumber Berita : disarikan dari website pesantrennuris.net