Cinta Literasi dan Dunia Kesehatan, Thalita Nathania Zadarizq Alumni MA Unggulan Nuris Ukir Prestasi di Universitas Jember

Jejak Besar untuk Masyarakat: Kisah Thalita Nathania Zadarizq, Alumni MA Unggulan Nuris
Pesantren Nuris-Thalita Nathania Zadarizq, santri asal Kebonsari, Sumbersari, Jember, merupakan alumni MA Unggulan Nuris lulusan tahun 2025 yang dikenal aktif, cerdas, dan berprestasi. Lahir di Bondowoso, 1 Agustus 2007, Thalita—atau akrab dipanggil Tatall—merupakan sosok yang mencintai dunia literasi dan kesehatan. Hobinya dalam travelling, menulis, dan mendengarkan musik menjadi cara ia menemukan makna dari setiap proses yang dijalani. Ia percaya bahwa setiap langkah di pesantren adalah bagian dari perjalanan panjang menuju kehidupan yang lebih baik.
Selama menjadi santri, Thalita menorehkan banyak jejak di dunia organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Ia aktif di berbagai organisasi strategis seperti Nazhrah, OSIM, Majelis Sains, dan Majelis Language, serta tergabung dalam ekskul Biologi, Pidato Bahasa Indonesia, dan Syahril Qur’an. Pengalaman ini membentuk dirinya sebagai pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan komunikatif. Ia menyadari bahwa nilai-nilai pesantren—seperti keikhlasan, kebersamaan, dan adab—bukan hanya teori, melainkan harus diterapkan dalam kehidupan nyata.
Dari sisi prestasi, Thalita membanggakan almamaternya dengan sederet capaian. Ia berhasil meraih Juara 2 Olimpiade Biologi Indonesia (OBI) tingkat nasional, Juara 2 Musabaqah Syahril Qur’an (MSQ) FISFALA se-Jawa, Juara 2 MSQ tingkat kabupaten, serta Juara 1 dan Harapan 2 Lomba Pidato Bahasa Indonesia tingkat kabupaten. Ia juga beberapa kali menjadi finalis olimpiade biologi, membuktikan bahwa semangat belajar dan kerja keras mampu membawa hasil luar biasa. Semua pencapaian itu adalah hasil dari kesungguhan belajar, dukungan guru-guru yang luar biasa, dan lingkungan pesantren yang menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat.
(Baca juga : Nakhodai FORMARIS Masa Bakti 2025/2026, Alumni MA Unggulan Nuris Lanjutkan Konstribusi)
Kini, Thalita tengah bersiap menyambut dunia perkuliahan di Program Studi Kesehatan Masyarakat. Meski tidak diterima di pilihan pertama, ia tetap bersyukur dan siap menghadapi tantangan baru. “Alhamdulillah, seneng banget walaupun bukan di pilihan utama. Karena lihat teman-teman ada juga yang belum lolos, jadi tetap bersyukur ajaa. Aku gasabar kuliah, mengenal lingkungan baru, kebiasaan baru, dan orang-orang baru,” ujarnya. Baginya, jurusan kesehatan masyarakat tetap satu jalur dengan cita-citanya menjadi seorang dokter. Ia berharap dapat tetap berkontribusi dalam dunia kesehatan dan menjadi bagian dari tim medis di masa depan.
Dalam kesan pesannya, Thalita menyampaikan rasa terima kasih yang tulus, “Terima kasih untuk Pondok Pesantren Nuris yang sudah membekali saya dengan pengalaman hidup dan ilmu yang begitu berharga. Di sinilah saya belajar sabar, mandiri, dan mengenal arti ukhuwah. Terima kasih untuk pengasuh, guru, ustadzah yang telah dengan ikhlas menjaga dan membimbing saya. Nuris bukan hanya tempat saya menuntut ilmu, tapi tempat pulang yang penuh cinta dan kenangan. Saya akan selalu bangga pernah menjadi bagian dari keluarga besar Nuris.” Kesan-kesan ini menggambarkan betapa dalamnya jejak Nuris di hati seorang santri, dan bagaimana nilai-nilainya akan terus dibawa ke masa depan. [LA/NA/red]
Nama : Thalita Nathania Zadarizq
Alamat : Kebonsari, Sumbersari, Jember
Hobi : Travelling, menulis, dan mendengarkan musik
Cita2 : Menjadi Tenaga Medis
Lembaga : MA Unggulan Nuris 2025
Kuliah : UNEJ, S-1 Kesehatan Masyarakat
Sumber berita dikutip dari: pesantrennuris.net