Apa yang terpikirkan
Kala kalimat rumah terpintas
Hangat canda tawa serta cinta terbayangkan
Bayang-bayang itulah yang terpanjatkan
Pintu rumahpun terbuka
Angan-angan merekah
Akankah kehangatan menyelimuti?
Akankah luka terobati?
Akankah parau ini terdengar?
Akankah pelukan hangat menyahuti, hati yang terluka ini?
Naas.....
Justru butiran salju yang mengujan
Neraka zamharir terbayangkan
Begitu dingin menusuk qalbu
Membirukan rasa rindu
Kiranya huru hara kapan hari
Kita akan saling melengkapi
Saling memberi kekuatan pada pundak ini
Saling menyemangati dari hati ke hati
Namun, kau membisu
Mendewakan egomu
Lelah aku nyalakan suar hatiku
Yang terus kau padamkan kehangatan rumah itu