Yang Tak Pernah Pulang di Hari Itu
24 Juni 2025
Mayouries
Dibaca 1062 kali
Karya Sastra
PUISI,PESANTREN NURIS

Oleh: Nafisatul Amaliah
Ada hari yang baunya pelan,
Kadang matanya sempat menoleh.
Ujung langkahnya membawa bias jingga.
Senja tak pernah setia pada waktu,
Ular detik menyelinap dalam dada.
Kelopak tertutup pun masih terasa terang.
Ada suara tanpa suara, menyapa diam-diam.
Doa mengendap di balik tawa,
Irama nafas jadi acak tak tentu.
Hujan turun di dalam kepala,
Arah angin terlalu sering ke tempat yang sama.
Rasa ini bahkan ditolak oleh logika.
Ia tinggal di tempat yang tidak pernah disebut.
Sementara waktu selalu lewat begitu saja.
Ada Sabtu yang tak bisa kupulangkan.
Bayangannya seperti kabut, tapi tak mau hilang.
Tiang jam berdetak, tapi aku tak pergi.
Untuk yang tak tahu, tak perlu tahu.
Komentar
Refresh halaman ini jika komentar tidak tampil