Media Sosial Sebagai Metode Pembelajaran Etika Kepribadian
Penulis: Muhammad Dimas Rahmatulloh*
Pada era globalisasi sekarang ini, sebagian besar manusia di dunia pasti tidak akan lepas dengan yang namanya media sosial. Media sosial adalah sebuah media atau sarana untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Jenis-jenis media social saat ini seperti facebook, instagram, email, tik tok, telegram dan masih banyak yang lainnya. Menurut informasi dari Hootsuite, data penggunaan media sosial yang saat ini masih aktif di Indonesia sudah mencapai 61,8% atau 170 juta user di Indonesia. Kita tahu, bahwa media sosial sangat berperan dalam penyebaran informasi bagi masyarakat luas, juga mempermudah cara penyebaran berbagai informasi. Sejak awal dibuat sosial media diperuntukkan sebagai wadah bagi para penggunanya agar supaya dapat memudahkan berpartisipasi, berbagi, dan bertukar informasi dan ide di komunitas dan jejaring virtual.
Hadirnya media sosial didunia ini menjadikan pola pikir dan perilaku masyarakat mengalami perubahan karena terpengaruh oleh media sosial ini, baik budaya, etika dan norma yang ada. Itu semua terjadi karena pengaruh yang ada dalam media sosial. Contohnya yang sekarang terjadi adalah pada aplikasi tiktok. Aplikasi ini banyak memuat postingan-postingan negatif yang berdampak buruk. Seperti mengumbar-umbar aurat dengan goyangan. Dengan postingan-postingan seperti itu dapat mempengaruhi pola pikir anak muda sebab tidak sesuai dengan kultur bangsa dan nilai-nilai pancasila.
(Baca juga: Membincang Tadarus di Bulan Ramadhan)
Menggunakan media sosial dianggap kegiatan yang menyenangkan, bahkan sampai membuat kita lupa waktu dan kondisi. Seperti contoh di atas, zaman sekarang banyak sekali konten kreator yang membuat postingan unfaedah, tidak substansial dan cenderung negatif. Disamping itu, juga maraknya penyalahgunaan media sosial seperti penyebaran ujaran kebencian antara satu dengan yang lain, penyebaran berita hoax, dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat kefatalan dan merugikan banyak pihak. Oleh karena itu diperlukanya usaha dalam mengatasi penyalahgunaan media social. Dengan beberapa cara berikut, kita dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab:
- Menjaga etika (tata krama)
Media sosial memang sangat memberikan kebebasan bagi para penggunanya, tetapi bukan berarti bebas dalam beretika. Jaga selalu etika, sopan santun, dan selalu bersikap respect kepada teman atau orang-orang yang terkoneksi di akun media sosial. Hindari penggunaan kata-kata yang kasar yang memungkinkan orang lain marah terhadap kita.
2. Selalu waspada
Selalu ada informasi dari orang-orang yang tak bertanggung jawab yang wira-wiri di media sosial. Kalau sudah begini, kamu harus berhati-hati dalam menyaring informasi-informasi yang tersebar untuk mencegah terjadinya pertengkaran kesalah pahaman.
3. Tidak asal memosting konten
Sadari betul bahwa akun medsos kamu bisa dilihat secara publik, termasuk semua postingan di dalamnya. Oleh karena itu, kamu harus lebih bijak dalam memilih konten-konten sebelum diunggah di media sosial. Meski pun platform media sosial saat ini punya fitur privasi yang bisa kamu atur, namun tak ada salahnya menggunakan media sosial dengan lebih baik sehingga tidak menyinggung pihak lain.
Dengan melakukan cara-cara tersebut kita dapat bersosial media dengan bijak dan juga bertanggung jawab, oleh karena itu mari kita lakukan cara-cara diatas supaya kita dapat bersosial media dengan baik. sehingga kita terhidar dari beberapa masalah dan kenegatifan yang ada dalam sosial media.
sumber gambar: www.youtube.com
Penulis merupakan siswa yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik
Sumber Berita : disarikan dari website pesantrennuris.net